Miniatur Kehidupan


Banyak hal tertinggal, banyak hal yang terlewatkan. kini sosoknya mencoba membangun miniatur kehidupan, dengan hanya bermodal harapan dan keinginan, hal itu membuatnya diselimuti oleh ekspetasi dan tuntutan sehingga tumbuh menjadi ambisi untuk menjadi "miniatur paling sempurna". terlalu menuntut kesempurnaan membuat segala berkat yang datang dihiraukan, karna tetap berpegang teguh pada ambisinya. 

 Setelah sekian lama dibangunnya minitur kehidupan, kini ia memandang apa yang dibangunnya, tak ada kemajuan, tak nampak keindahan, dan juga tak nampak menyenangkan. ia berada di ambang keputus asaan segala ambisi yang membutakanya menyebar hingga kehilangan segala berkatnya. 

Sadar akan buruknya ia meruntuhkan semua yang dibangunnya dan membuat bangunan baru dengan fondasi syukur dan sabar, kini ia menyadari bahwa segala keinginan dan harapan yang meluap membuat sebuah berkat yang tak ada habisnya tetutupi oleh ambisi kesempurnaan. Banyak hal yang perlu diperbaiki dan dipelajari, sehingga tidak meninggalkan sedikit pun penyesalan atas apa yang dibangunnya.

Miniatur yang dibangunnya kini semakin berkilau dan bercahaya, karna dibangun dengan rasa syukur yang menjadikannya sempurna tanpa merasa kekurangan dan sabar yang menjadikannya prosesnya terasa cepat, kabar baiknya ia sudah tidak berekpetasi dan menuntut miniatur kehidupan yang sempurna, setidaknya hanya akan terus berusaha mempercantik miniatur kehidupannya dengan segala hal baik dan  selalu ingin diselimuti rasa syukur supaya tidak kehilangan segala berkat yang di berikan.  









Komentar

Postingan populer dari blog ini

Bertumbuh dan Berproses dalam Memaknai Kehidupan

Tiket Kebahagiaan

20 Tahun Membersamai Diri