Panitia Tere Liye

Assalamualaikum wr wb

  Alhamdulillah kalau aku ingat ingat lagi pengalaman ini merupakan hal yang paling menyenangkan dalam sejarah kepanitian yang pernah aku ikuti karena jauh sebelum aku suka membaca novel, karangan dari tere liye sudah sangat booming di pesantren ku dan pesantrenku juga sangat mengapresiasi Tere Liye sehingga perpustakaan di pesantren ku menyediakan berbagai buku Tere Liye.

  Awal nya ini ide dari ketua OSBA (Organisasi Santri Baitussalam) tujuannya ingin menumbuhkan rasa gemar membaca ,karena buku itu jendela dunia semakin banyak kita membaca buku semakin kita bertambah ilmu, oiya ketua OSBA juga ingin menumbuhkan rasa gemar menulis karena setelah kita mendapat ilmu lewat membaca tentunya kita juga harus menyebarkan ilmu tersebut lewat menulis kerena dengan menulis kita dapat menuangkan ekspresi ,berbagi ilmu ,serta melatih kita lebih terampil dalam berbahasa.

   Akhirnya setelah berunding lama, aku di bantu bunda untuk mencari kontak dari Tere Liye dan setelah dihubungi oleh ustadzah ku di pesantren, Tere Liye pun meng acc acara yang akan kami laksanakan


 (Tiket masuk Tere Liye )

Dalam kepanitian ini aku bertuga sebagai seksi Humas disini aku diminta mencari proposal, disini ada banyak kisah suka ,duka ,sakit hati ,kecewa kenapa ?

    Karena disini kita diminta terjun langsung kemasyarakat untuk meminta proposal aku,azfa, novi kami di tugaskan kepasar prambanan,kami bertiga berangkat menggunakan sepeda karena pesantren kami tidak terbilang jauh untuk kepasar prambanan karena memang pesantren kami belakang persis bumi perkemahan prambanan.

     Sesampainya kami dipasar prambanan kami mengalami berbagai penolakan mulai dari penolakan halus sampai penolakan kasar yang dikira kami pengemis , yang masih aku inget sampai sekarang ada toko mebel yang penunggunya nenek tua ,nenek itu mendoakan agar acara kami lancar dan memberi kami uang sebesar 50.000 dari sini aku belajar bahwa mencari uang tidak semudah yang aku kira perlu perjuangan ,capek, panas, sabar dan tentunya harus menahan emosi.

    Sepulang kami dari berkeliling, hujan deras menyelimuti prambanan dan sekitarnya, kami bertiga mengayuh sepeda kami kembali menuju pesantren sebelum langit berubah menjadi gelap.

     Sesampainya di pesantren sambil menuggu kakak kelas kami yang mencari dana ke kota ,kami bergegas melaksanakan sholat maghrib.

      Setelah mereka datang mereka membagi kisah yang sama sedih ,kecewa ,bahagia karna bisa keluar pondok hahahah😂😂, fakta dari mereka yang pergi ke kota mereka nombokin biaya transport karena uang tidak mencukupi.
      
Ini lah hari yang di tunggu-tunggu.

(Sambutan dari kyia kami Ustadz Abdul Hakim AK)

(Tere Liye bersama Ustadz Rian)



  Alhamdulilah acara berjalan dengan lancar tapi karena aku sebagai panitia tidak bisa 100% menangkap materi dari Tere Liye aku menjaga bazar buku ,membatu konsumsi ,serta membatu tiketing, saat sedang asik asiknya menjaga bazar buku tiba-tiba bagian Humas di panggil ternyata oh ternyata belum ada paper bag untuk penyerahan kenang kenangan ,aku bersama geulis bergegas menaiki sepeda pondok untuk mencari toko alat tulis dan untungnya toko itu tidak terlalu jauh dari pondok kami setelqh kami menyerahkan paper bag kepada panitia acara ternyata ukuran paper bag tidak sesuai kami pun segera mengayuh lebih kencang laju sepeda kami untuk menukarkan paper bag lebih besar dan ops uangnya kurang , ibu penjual itu berkata "gak apa apa dek sisanya gak usah di bayar " dengan hati yang lega kami bergegas menuju pesantren karena sebentar lagi pemberian kenang-kenangan untuk Tere Liye.
 
   Acara yang terakhir adalah sesi tanda tangan.

(Tere Liye bersama Ustadz Hasan)




  Dari sini aku mulai sadar bahwa menulis itu dapat menginspirasi banyak orang.

    Bunda ku juga penah menulis di blognya sehingga membuat ku semakin termotifasi untuk menulis . Berikut yang pernah ditulis dunda di laman blognya.
⬇️⬇️⬇️⬇️⬇️⬇️⬇️⬇️⬇️⬇️⬇️⬇️⬇️⬇️⬇️⬇️⬇️⬇️⬇️
Sikapmu adalah segalanya. Yakinlah kepada dirimu sendiri dan percayalah kepada materimu. Untuk menjadi penulis berhasil, menulislah setiap hari entah engkau menginginkannya atau tidak. Jangan pernah putus asa, dan dunia akan memberimu anugerah melampaui impianmu yang paling mustahil (Alex Haley).


Awal nya aku sangat tidak suka membaca novel dengan alasan bukunya terlalu tebal tetapi karena motivasi dari Tere Liye aku jadi ingin lebih banyak membaca buku tentunya dengan berbagai genre.


(Foto novel 3 yang ku baca dalam waktu singkat 4 hari 😱😱)





(Foto ini hasil dari kerja keras kami panitia )




Selamat menjelajahi dunia dengan buku.
Terima kasih untuk Tere Liye atas ilmu yang engkau berikan 🤗🤗.

Dan terimakasi juga kepada bunda dan ayah yang senantiasa mensuport saya 

Ikuti kisah lain ku di Instagram @aurorashafir
  


Wasalamualaikum wr wb



Komentar

Postingan populer dari blog ini

Bertumbuh dan Berproses dalam Memaknai Kehidupan

Tiket Kebahagiaan

20 Tahun Membersamai Diri